23 Nov 2023

Wall Street Rebound Seiring Pelemahan Imbal Hasil Obligasi AS

News 169 views

NEW YORK, investor.id – Indeks-indeks Wall Street rebound Saham naik pada Rabu (22/11/2023). Seiring pelemahan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS), bahkan sempat turun ke level terendah dalam dua bulan. Ditambah lagi, reli pasar pada November meluas dan jelang liburan Hari Thanksgiving.

Dikutip dari CNBC internasional, Dow Jones Industrial Average terkerek 184,74 poin (0,53%) menjadi 35.273,03. Sedangkan S&P 500 naik 0,41% menjadi 4.556,62. Sementara itu, Nasdaq Composite meningkat 0,46% menjadi 14.265,86.

Lebih dari separuh saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York naik pada Rabu (22/11/2023), menunjukkan semakin luasnya reli pasar. Nasdaq yang padat teknologi juga mengalami peningkatan dengan 62,9% saham dalam indeks naik. Saham-saham kapitalisasi kecil dan menengah mengungguli pada perdagangan Rabu, masing-masing naik 0,7% dan 0,6%.

Sementara itu, sektor energi kehilangan 0,1% setelah OPEC+ menunda pertemuan mengenai pengurangan produksi yang semula dijadwalkan pada akhir pekan. Marathon Oil, EOG Resources, dan Devon Energy semua ditutup lebih rendah.

Imbal hasil obligasi AS 10-tahun sempat turun menjadi 4,369% pada Rabu pagi, level terendah sejak 22 September 2023. Kemudian pulih dan terakhir sedikit turun menjadi 4,41%. Hal ini juga menandai penurunan signifikan pada imbal hasil obligasi AS 10 tahun setelah melampaui angka 5% pada bulan Oktober untuk pertama kalinya dalam 16 tahun.

Pada Selasa (21/11/2023), The Fed memberi isyarat dalam risalah pertemuan terbarunya bahwa kebijakan moneter akan tetap bersifat restriktif, dan tidak memberikan indikasi penurunan suku bunga dalam waktu dekat. Namun, investor tetap optimistis bahwa bank sentral tidak akan menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan Desember, menurut perdagangan berjangka fed fund rate.


Pembuat chip Nvidia melaporkan hasil kuartalan terbarunya pada hari Selasa setelah bel. Perusahaan ini membukukan laba dan pendapatan fiskal kuartal ketiga yang disesuaikan dengan ekspektasi, namun memperingatkan pembatasan ekspor di China akan membebani fiskal kuartal keempatnya. Saham turun 2,5% pada hari Rabu.

Rata-rata indeks utama masih berada pada laju kenaikan bulanan. Nasdaq telah menguat 11% di November. Dow Jones telah naik hampir 7%, dan S&P 500 naik lebih dari 8% selama periode tersebut.

“Saya mungkin akan lebih condong ke arah kubu karena reli ini bisa berlanjut sedikit lebih lama. Soft landing dari The Fed semakin mungkin terjadi karena inflasi terus menurun. Dengan latar belakang tersebut, menjelang tahun 2024, saya pikir ekuitas akan terus menunjukkan kinerja yang cukup baik,” ungkap Charlie Ripley, ahli strategi investasi senior di Allianz Investment Management.

Bursa Efek New York tutup untuk Hari Thanksgiving pada Kamis (23/11/2023) dan akan tutup lebih awal pada Jumat (24/11/2023).



Material Download
Helpdesk
021 5227674 sekretariat.himdasun@gmail.com