Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah dibuka berada di posisi Rp15.540 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Senin (27/11) pagi. Mata uang Garuda menguat 25 poin atau 0,16 persen dari posisi sebelumnya.Mayoritas mata uang di kawasan Asia pun kompak bergerak di zona hijau. Tercatat, won Korea Selatan menguat 0,20 persen, peso Filipina menguat 0,07 persen, baht Thailand menguat 0,28 persen, dan ringgit Malaysia naik 0,16 persen.Kemudian dolar Singapura menguat 0,08 persen, yen Jepang menguat 0,20 persen, yuan China menguat 0,03 persen, dan dolar Hong Kong pun menguat 0,07 persen.
Sanada, mayoritas mata uang negara maju terpantau bergerak di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,04 persen, dolar Kanada menguat 0,01 persen, dan franc Swiss menguat 0,11 persen. Di sisi lain poundsterling Inggris melemah 0,01 persen.
Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra memproyeksi rupiah menguat terhadap dolar AS hari ini. Menurutnya, pergerakan rupiah ditopang oleh berkembangnya ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS yang memberikan tekanan ke dolar AS."Menurunnya data inflasi AS dan tidak solidnya data-data ekonomi AS lainnya membuka ekspektasi pemangkasan di kalangan pelaku pasar," kata Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Ariston menambahkan beragam data ekonomi AS yang akan dirilis, seperti data PDB, data indikator inflasi PCE Price Index dan data perumahan akan turut menggerakkan ekspektasi pasar mengenai kebijakan suku bunga acuan AS. Dolar AS pun akan bergerak mengikuti ekspektasi tersebut.Berdasarkan sentimen di atas, ia pun memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15.500 sampai Rp15.600 per dolar AS pada hari ini.
