Dana Moneter Internasional (IMF) kembali memangkas perkiraan ekonomi global untuk 2020. Dalam pengumuman terbaru yang disampaikan Rabu (24/6), mereka memperkirakan ekonomi 2020 ini akan minus 4,9 persen.
Proyeksi tersebut lebih rendah dibandingkan yang mereka keluarkan April lalu. Saat itu, mereka memproyeksikan ekonomi dunia hanya akan minus 3 persen.
Mereka mengatakan pemangkasan proyeksi pertumbuhan tersebut terjadi akibat penyebaran virus corona. Mereka menyebut pandemi tersebut bisa mengakibatkan ekonomi dunia mengalami resesi dalam pada tahun ini. Resesi lebih berat jika dibandingkan dengan yang terjadi saat depresi ekonomi hebat melanda dunia pada 1930 lalu.
Tak hanya resesi, mereka juga menyatakan pandemi corona juga akan membuat proses pemulihan ekonomi lebih lamban dari perkiraan sebelumnya.
IMF dalam pernyataan mereka menyatakan proyeksi tersebut dibuat karena corona telah mengakibatkan tekanan besar ke ekonomi dunia.
"Tekanan telah mengakibatkan penurunan aktivitas global yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata IMF seperti dikutip dari CNNBusiness, Kamis (25/6).
Aktivitas yang dimaksud adalah investasi dan belanja masyarakat. Mereka mengatakan gangguan tersebut terjadi akibat kebijakan lockdown yang diterapkan sejumlah negara guna mempersempit penyebaran virus corona.
"Pandemi Covid-19 memiliki dampak yang lebih negatif pada aktivitas di paruh pertama 2020 daripada yang diperkirakan, dan pemulihan diproyeksikan lebih bertahap dari perkiraan sebelumnya," kata mereka.
Meskipun menyampaikan laporan yang menakutkan, proyeksi IMF tersebut masih lebih baik dibandingkan yang dibuat Bank Dunia dan Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
Dua lembaga internasional tersebut memperkirakan PDB global akan menyusut masing-masing sebesar 5,2 persen dan 6 persen, sebelum bangkit (rebound) pada tahun 2021.
