26 Mar 2020

Dibayangi Resesi Ekonomi, AS Butuh Lebih Banyak Stimulus

News 692 views
Jakarta - 

Wabah virus corona telah memicu ketakutan yang luar biasa untuk pasar keuangan. Pandemi ini dapat membuat dunia masuk ke jurang resesi ekonomi.

Jika kuartal pertama bursa saham Wall Street terasa buruk, kuartal berikutnya diprediksi akan terasa lebih buruk.

J.P. Anastasia Amoroso dari Morgan Private Bank menilai pandemi virus corona akan memangkas pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) sebesar 14% pada kuartal kedua. Namun, ia menyatakan masih ada harapan agar itu tidak terjadi.

"Kami akan melihat sesuatu pada urutan dua digit (terbalik) di Q3. Itu pasti akan menebus banyak kehilangan yang kami dapatkan di Q2," ujarnya seperti dilansir dari CNBC yang dikutip detikcom, Kamis (26/3/2020).

Menurut Amoroso, yang paling penting bagi Street adalah berapa lama penutupan ekonomi akan berlangsung. Virus corona mulai menghantam AS di akhir kuartal pertama, sehingga beban kerusakan kemungkinan ada di depan.

"Langkah-langkah penahanan memang perlu bekerja," katanya.

Dia juga mengakui orang Amerika banyak bergantung pada paket bantuan virus corona. Tanpa paket itu, ia meragukan perdagangan Senin dan Selasa akan kembali bertahan.

"Itu memang perlu menjadi kenyataan untuk memastikan posisi terendah benar-benar terselamatkan," kata Amoroso.

Pada hari Rabu, Dow melihat keuntungan back-to-back pertama sejak Februari. Tetapi indeks utama tertinggi ditutup setelah Senator Bernie Sanders mengancam untuk menahan tagihan bantuan virus.

"Sangat konstruktif untuk kembali ke hari-hari kenaikan pasar, dan sepertinya ada sedikit pengejaran kinerja," katanya.

"Kami berharap selama beberapa minggu ke depan kami akan mulai melihat lebih sedikit kasus muncul di tempat-tempat seperti New York dan di tempat lain. Jika kasus dasar itu berkembang, itu akan memberi kami lebih percaya diri," tambahnya.

Material Download
Helpdesk
021 5227674 sekretariat.himdasun@gmail.com