Mei 7, 2025

Bahana Sekuritas Fixed Income Morning Flash

Market Brief

Pasar obligasi Indonesia berdenominasi Rupiah bergerak sideways pada kemarin, dengan pergerakan yield SUN yang variatif di kisaran 1–4 basis poin (bp) di sepanjang kurva. Yield SUN tenor 10 tahun naik terbatas sebesar 1 bp ke level 6,88%. Nilai tukar Rupiah menguat tipis ke level IDR16.449/USD kemarin, dari IDR16.455/USD pada penutupan hari sebelumnya. Aktivitas perdagangan SBN meningkat signifikan, dimana total volume transaksi secara outright mencapai IDR40,1 triliun kemarin—hampir tiga kali lipat dari IDR13,6 triliun pada hari sebelumnya—seiring suksesnya lelang SUN. Sementara itu, volume perdagangan obligasi korporasi tercatat sebesar IDR3,3 triliun. Yield obligasi Pemerintah berdenominasi USD meningkat pada perdagangan kemarin, dimana yield Indo-30, Indo-35, dan Indo-54 masing-masing ditutup di level 4,82% (+8 bp), 5,49% (+7 bp), dan 5,84% (+7 bp).

Yield obligasi Pemerintah AS turun pada perdagangan semalam, seiring suksesnya lelang obligasi Pemerintah tenor 10 tahun yang mencatatkan permintaan yang kuat. Yield U.S. Treasury tenor 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, dan 30 tahun masing-masing ditutup di level 3,78% (-5 bp), 3,89% (-5 bp), 4,30% (-5 bp), dan 4,80% (-4 bp). Lelang obligasi U.S. Treasury tenor 10 tahun senilai USD42 miliar menarik minat yang tinggi dari investor domestik maupun internasional, dengan rasio bid-to-cover sebesar 2,60x—lebih tinggi dibandingkan rata-rata empat kali lelang sebelumnya yang sebesar 2,57x. Dari sisi makroekonomi, data perdagangan AS menunjukkan pelebaran defisit neraca perdagangan menjadi USD140,5 miliar pada bulan Maret, dari USD122,7 miliar pada bulan sebelumnya, dan melampaui estimasi konsensus Bloomberg sebesar USD136,7 miliar. Kenaikan defisit tersebut didorong oleh peningkatan impor sebesar 4,4% menjadi USD419,0 miliar, seiring dengan percepatan pembelian barang – barang oleh pelaku usaha guna mengantisipasi penerapan tarif oleh pemerintahan Presiden Donald Trump. Pelaku pasar global juga masih mencermati pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang berlangsung di pertengahan pekan, dengan fokus utama pada arah kebijakan moneter ke depan. Berbeda dengan tren di pasar obligasi AS, yield obligasi pemerintah Jerman dan Prancis tenor 10 tahun justru mengalami kenaikan pada perdagangan semalam, masing-masing ditutup di level 2,54% (+2 bp) dan 3,26% (+2 bp).

Tren yield yang rendah di pasar surat utang Indonesia diperkirakan masih akan berlanjut, didukung oleh likuiditas investor yang kuat. Hal ini tercermin dari tingginya partisipasi investor dalam lelang SUN kemarin, di mana total penawaran yang masuk mencapai IDR80,9 triliun—jauh di atas rata-rata tujuh kali lelang sebelumnya yang sebesar IDR66,0 triliun. Selain itu, penurunan yield U.S. Treasury turut memperlebar yield spread antara obligasi Indonesia dan AS, sehingga meningkatkan daya tarik aset di pasar surat utang Indonesia.

Fixed Income News

• Pemerintah menerbitkan SUN senilai IDR30,0 triliun melalui lelang SUN kemarin, diatas target indikatifnya yang sebesar IDR26,0 triliun.

• PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V Tahap IV dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan IV Tahap IV, masing-masing dengan target penerbitan sebesar Rp2,0 triliun, serta Obligasi USD Berkelanjutan II INKP Tahap III sebesar USD20,0 juta.

Best Regards,

Bahana Sekuritas Fixed Income Research

Berita Lainnya

BI Pangkas Suku Bunga, Puluhan Saham Ini Dapat Berkah: BRI – GOTO

Mei 22, 2025

Jakarta, CNBC Indonesia – Kabar gembira datang dari Bank Indonesia (BI) untuk para investor terutama investor saham. Bank Indonesia (BI) akhirnya […]

Policy Rate Update: A Dovish 25bp BI Rate Cut

Mei 22, 2025

BI resumed rate cutting cycle. As we expected, Bank Indonesia (BI) lowered its policy rate by 25bp to 5.50%, marking its […]

Berita Lainnya

BI Pangkas Suku Bunga, Puluhan Saham Ini Dapat Berkah: BRI – GOTO

Mei 22, 2025

Jakarta, CNBC Indonesia – Kabar gembira datang dari Bank Indonesia (BI) untuk para investor terutama investor saham. Bank Indonesia (BI) akhirnya […]

Policy Rate Update: A Dovish 25bp BI Rate Cut

Mei 22, 2025

BI resumed rate cutting cycle. As we expected, Bank Indonesia (BI) lowered its policy rate by 25bp to 5.50%, marking its […]

Scroll to Top