Maret 12, 2025

Bahana Sekuritas Fixed Income Morning Flash

Market Brief

Pasar obligasi berdenominasi Rupiah melanjutkan pelemahan terbatasnya pada perdagangan kemarin seiring berlanjutnya pelemahan nilai tukar Rupiah. Yield SUN naik pada kisaran 1–3 bp di sepanjang kurva, dimana yield SUN tenor 10 tahun naik 2 bp ke level 6,90%. Nilai tukar rupiah melemah ke level IDR16.409/USD kemarin, dari level penutupan hari Jumat di IDR16.367/USD. Volume perdagangan SBN secara outright tercatat sebesar IDR23,9 triliun kemarin, meningkat dari volume transaksi hari sebelumnya yang sebesar IDR20,1 triliun seiring suksesnya lelang Sukuk Negara, sedangkan volume perdagangan obligasi korporasi tercatat sebesar IDR876,9 miliar. Sementara itu, yield obligasi pemerintah berdenominasi USD bergerak variatif dalam rentang yang terbatas kemarin, dimana yield Indo-30, Indo-35, dan Indo-54 masing-masing ditutup di level 4,79% (-4 bp), 5,32% (+0 bp), dan 5,55% (+0 bp).

Yield U.S. Treasury naik di seluruh tenor pada perdagangan semalam, dimana yield obligasi tenor 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, dan 30 tahun masing-masing ditutup di level 3,95% (+6 bp), 4,04% (+7 bp), 4,28% (+6 bp), dan 4,60% (+6 bp). Kenaikan yield U.S. Treasury ini terjadi ditengah investor yang masih memantau perkembangan perang dagang, menunggu data inflasi, dan cenderung berhati-hati terhadap potensi perlambatan ekonomi AS. Presiden Donald Trump mengumumkan pada hari Selasa pagi bahwa tarif impor baja dan aluminium dari Kanada akan meningkat dua kali lipat menjadi 50% dari sebelumnya 25%, efektif mulai Rabu, sebagai respons terhadap keputusan pemerintah Ontario yang mengenakan bea sebesar 25% pada ekspor listrik ke AS. Namun, di akhir hari, Perdana Menteri Ontario Doug Ford menangguhkan sementara kebijakan tersebut setelah berdiskusi dengan Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick. Trump kemudian mengindikasikan bahwa ia juga dapat menurunkan tarif untuk Kanada. Dari data ekonomi, jumlah lowongan pekerjaan di AS mengalami sedikit peningkatan di bulan Januari, naik menjadi 7,74 juta dari 7,51 juta di bulan sebelumnya. Investor juga menunggu data indeks harga konsumen (CPI) yang akan dirilis hari Rabu, di mana ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan inflasi bulan Februari akan meningkat 0,3% secara bulanan (MoM) dan 2,9% secara tahunan (YoY). Kenaikan yield obligasi pada perdagangan semalam juga terjadi ditengah permintaan yang lebih lemah dalam lelang U.S. Treasury tenor 3 tahun senilai USD58 miliar, dimana rasio bid-to-cover dalam lelang ini tercatat sebesar 2,70x, lebih rendah dibandingkan lelang sebelumnya yang sebesar 2,79x. Sejalan dengan pergerakan pasar obligasi AS, yield obligasi pemerintah Eropa juga meningkat semalam, dimana yield obligasi Pemerintah Jerman, Inggris, dan Prancis tenor 10 tahun masing-masing naik ke level 2,90% (+7 bp), 4,68% (+4 bp), dan 3,59% (+5 bp).

Meningkatnya yield obligasi AS dan Eropa diperkirakan dapat membuka peluang kenaikan yield lanjutan di pasar surat utang Indonesia dalam waktu dekat. Namun, masih tingginya minat investor terhadap obligasi domestik, yang tercermin dari tingginya partisipasi investor dalam lelang sukuk kemarin, dapat membatasi potensi kenaikan yield secara signifikan. Total penawaran investor dalam lelang kemarin mencapai IDR21,7 triliun, lebih tinggi dari IDR19,9 triliun pada lelang sukuk sebelumnya.

Fixed Income News

• Pemerintah menerbitkan Sukuk Negara senilai IDR12,0 triliun melalui lelang Sukuk kemarin, diatas target indikatifnya yang sebesar IDR10,0 triliun.

• PEFINDO menegaskan peringkat kredit korporasi idAAA dengan prospek stabil untuk PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) serta peringkat idAA untuk obligasi subordinasi yang masih beredar.

Best Regards,

Bahana Sekuritas Fixed Income Research

Berita Lainnya

IHSG Menyala, 4 Bank Raksasa Ini Jadi Pemicunya

Maret 26, 2025

Jakarta, CNBC Indonesia – Perdagangan saham tersisa dua hari perdagangan sebelum tiba libur panjang lebaran yang mencapai satu minggu lebih. Menjelang […]

BNIS Fixed Income Daily Report of March 26, 2025

Maret 26, 2025

Bond Market Review (Tuesday,03/25) The downward trend in Government Bond (SUN) prices continued during yesterday’s trading session. According to data […]

Berita Lainnya

IHSG Menyala, 4 Bank Raksasa Ini Jadi Pemicunya

Maret 26, 2025

Jakarta, CNBC Indonesia – Perdagangan saham tersisa dua hari perdagangan sebelum tiba libur panjang lebaran yang mencapai satu minggu lebih. Menjelang […]

BNIS Fixed Income Daily Report of March 26, 2025

Maret 26, 2025

Bond Market Review (Tuesday,03/25) The downward trend in Government Bond (SUN) prices continued during yesterday’s trading session. According to data […]

Scroll to Top