Januari 30, 2025

SBN Masih Jadi Primadona Bagi Perusahaan Perasuransian Dalam Menempatkan Investasi

Senin, 27 Januari 2025 / 05:57 WIB

Reporter: Ferry Saputra | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat instrumen Surat Berharga Negara (SBN) masih menjadi primadona bagi perusahaan perasuransian dalam menempatkan investasi. Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan SBN mendominasi penempatan investasi perusahaan asuransi jiwa dengan komposisi sebesar 38,4% per November 2024.

“Adapun porsi SBN sebesar 36,1% untuk asuransi umum dan reasuransi per November 2024,” ungkapnya dalam lembar jawaban tertulis RDK OJK, Kamis (23/1).

Secara rinci, Ogi menyampaikan nilai investasi asuransi jiwa per November 2024 sebesar Rp 541,82 triliun. Adapun asuransi umum dan reasuransi sebesar Rp 150,71 triliun pada periode yang sama. 

Sementara itu, Ogi menerangkan sampai November 2024, hasil investasi asuransi jiwa tercatat tumbuh sebesar 4,04%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Adapun hasil investasi asuransi umum tumbuh sebesar 5,53%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Di sisi lain, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) optimistis nilai investasi perusahaan asuransi jiwa pada tahun depan akan terus bertumbuh. Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu mengatakan optimisme itu muncul berdasarkan data terakhir, yang mana nilai investasi perusahaan asuransi jiwa masih mengalami pertumbuhan.

“Berdasarkan data AAJI, total investasi industri asuransi jiwa sampai September 2024 meningkat 3,7% Year on Year (YoY),” katanya.

Meskipun demikian, Togar mengimbau kepada setiap perusahaan asuransi jiwa harus memiliki prinsip kehati-hatian dalam menentukan instrumen penempatan investasi. Dengan demikian, tidak merugikan perusahaan dan para pemegang polis ke depannya.

Selain itu, dengan masih tingginya ketidakpastian ekonomi global dan pelemahan daya beli masyarakat, AAJI senantiasa mengimbau perusahaan anggota untuk lebih berhati-hati dalam memilih instrumen investasi.

Berita Lainnya

Konflik Iran-Israel Makin Tegang, Bursa Asia Kompak Turun

Juni 18, 2025

Jakarta, CNBC Indonesia — Bursa Asia jatuh pada hari Rabu (18/6/2025) seiring meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran membebani sentimen investor. Indeks acuan […]

Fiscal Watch: May Fiscal Spending Rebounds, Revenue Softens Post Tax Season

Juni 18, 2025

Wider fiscal deficit. The fiscal balance swung to a monthly deficit of IDR25.3tn in May from an IDR109tn surplus in April, […]

Berita Lainnya

Konflik Iran-Israel Makin Tegang, Bursa Asia Kompak Turun

Juni 18, 2025

Jakarta, CNBC Indonesia — Bursa Asia jatuh pada hari Rabu (18/6/2025) seiring meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran membebani sentimen investor. Indeks acuan […]

Fiscal Watch: May Fiscal Spending Rebounds, Revenue Softens Post Tax Season

Juni 18, 2025

Wider fiscal deficit. The fiscal balance swung to a monthly deficit of IDR25.3tn in May from an IDR109tn surplus in April, […]

Scroll to Top