Juni 7, 2024

Ini Biang Kerok IHSG Tergelincir

JAKARTA, investor.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir 39,63 poin (0,57%) ke level 6.935,2 pada penutupan sesi I, Jumat (7/6/2024). Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan, biang kerok IHSG tergelincir adalah sikap pelaku pasar yang cenderung hati-hati menjelang laporan data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS).“Hal itu untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk mengenai jalur kebijakan moneter The Fed,” tulis Pilarmas dalam risetnya, Jumat (7/6/2024).Namun di sisi lain, lanjut Pilarmas, kemarin malam Bank Sentral Eropa menurunkan tingkat suku bunga sebanyak 25 bps dari sebelumnya 4,5% menjadi 4,25%. “Tentunya pasar memiliki harapan, keputusan tersebut memungkinkan akan diikuti bank sentral dunia lainnya,” tambah Pilarmas.Di China, Pilarmas menambahkan, surplus perdagangan China menjadi US$ 82,62 miliar pada Mei 2024 dari sebelumnya US$ 65,55 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya, melampaui ekspektasi pasar sebesar US$ 73 miliar.Di pasar komoditas, minyak mentah berjangka WTI mempertahankan kenaikannya baru-baru ini menjadi sekitar US$ 75,5 per barel karena meningkatnya optimisme bahwa The Fed masih dapat menurunkan tingkat suku bunganya 1 kali atau 2 kali di tahun ini yang mendorong peningkatan risiko.Dari dalam negeri, Pilarmas mengatakan, Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa posisi cadangan devisa Mei sebesar US$ 139,0 miliar, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir April 2024 yang sebesar US$ 136,2 miliar. “Tentunya ini akan mendukung ketahanan sektor eksternal serta stabilitas ekonomi dalam negeri,” jelas Pilarmas.Cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.“Dengan meningkatkan cadangan devisa Indonesia tentunya ini akan memberikan katalis positif untuk menahan penurunan lebih dalam pada IHSG hari ini,” papar Pilarmas.Pada sesi pertama hari ini, saham-saham yang mengalami kenaikan terbesar BTEK, MKNT, PEGE, AGAR, NFCX. Sedangkan saham-saham yang mengalami penurunan terbesar TOPS, ANDI, TARA, CNKO, ATLA.Pilarmas merekomendasikan saham SMDR untuk perdagangan di sesi II. “Kami merekomendasikan SMDR buy dengan support dan resistance di level 280-308,” tutup Pilarmas.

Berita Lainnya

Masih Terdampak Penurunan Suku Bunga Acuan, Rupiah Loyo ke Rp16.376

Januari 17, 2025

Jakarta, CNN Indonesia — Nilai tukar rupiah bertengger di Rp16.376 per dolar AS pada Kamis (16/1) sore. Mata uang Garuda melemah 50,5 […]

BI Rate Turun Jadi 5,75% Bikin Kaget Pasar, Bankir Kompak Bilang Gini

Januari 16, 2025

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia 16 January 2025 07:10 Jakarta, CNBC Indonesia – Keputusan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan atau BI […]

Berita Lainnya

Masih Terdampak Penurunan Suku Bunga Acuan, Rupiah Loyo ke Rp16.376

Januari 17, 2025

Jakarta, CNN Indonesia — Nilai tukar rupiah bertengger di Rp16.376 per dolar AS pada Kamis (16/1) sore. Mata uang Garuda melemah 50,5 […]

BI Rate Turun Jadi 5,75% Bikin Kaget Pasar, Bankir Kompak Bilang Gini

Januari 16, 2025

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia 16 January 2025 07:10 Jakarta, CNBC Indonesia – Keputusan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan atau BI […]

Scroll to Top