Juni 15, 2023

Sesuai Ekspektasi Pasar, The Fed Tahan Suku Bunga Acuan

Jakarta, CNN Indonesia — The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,0-5,25 persen. Hal ini sejalan dengan ekspektasi pasar.Ini merupakan pertama kalinya bank sentral AS tersebut mempertahankan suku bunga, setelah menaikkannya selama 10 bulan berturut-turut sejak Maret 2022.Namun, Gubernur The Fed Jerome Powell dalam pidatonya mengisyaratkan masih akan ada kenaikan sebanyak dua kali hingga akhir tahun. Artinya, era suku bunga tinggi masih belum berakhir.Berdasarkan laporan Reuters, Kamis (15/6), Powell mengatakan langkah menahan suku bunga untuk menurunkan laju inflasi hingga 2 persen, yang saat ini masih berada di level 4 persen. Meski demikian, ia menilai perlu juga tetap untuk mendukung pertumbuhan perekonomian.”Kondisi yang perlu kita lihat untuk menurunkan inflasi akan terjadi. Tapi proses yang benar-benar ampuh mengendalikan inflasi akan memakan waktu lama,” kata Powell kepada wartawan.Powell mengatakan pasar bertahan lebih baik dari yang diharapkan di tengah pengetatan kebijakan moneter agresif tahun lalu. Karenanya, ia mengisyaratkan kenaikan lebih lanjut masih bisa dilakukan.Isyarat kenaikan suku bunga ini memang sejalan dengan perkiraan The Fed sebelumnya bahwa suku bunga 2023 bakal berada pada kisaran level 5,5-5,75 persen.Kendati demikian, Powell mengatakan bank sentral butuh waktu untuk melihat dampak kenaikan suku bunga sebelumnya terhadap ekonomi AS sebelum kembali mengereknya. Sedangkan, pemangkasan suku bunga seperti yang diharapkan para analisis tampaknya belum akan terjadi dalam waktu dekat.

Berita Lainnya

Alarm Bahaya Ekonomi RI Menyala dari Pertumbuhan 4,87 Persen, Apa Itu?

Mei 9, 2025

Jakarta, CNN Indonesia — Pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2025 (yoy) cuma 4,85 persen. Catatan pertama di era pemerintahan Presiden […]

Macroscope (09-May-2025) – Policy Update: BI Rate Cut to Resume Sooner Than Later

Mei 9, 2025

Rupiah gained some ground. Rupiah strengthened against the Dollar by 2.6% from its weakest point to 16,500 during the dividend repatriation […]

Berita Lainnya

Alarm Bahaya Ekonomi RI Menyala dari Pertumbuhan 4,87 Persen, Apa Itu?

Mei 9, 2025

Jakarta, CNN Indonesia — Pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2025 (yoy) cuma 4,85 persen. Catatan pertama di era pemerintahan Presiden […]

Macroscope (09-May-2025) – Policy Update: BI Rate Cut to Resume Sooner Than Later

Mei 9, 2025

Rupiah gained some ground. Rupiah strengthened against the Dollar by 2.6% from its weakest point to 16,500 during the dividend repatriation […]

Scroll to Top