JAKARTA, investor.id-Aksi beli bersih (net buy) oleh investor asing di pasar saham Indonesia masih akan berlanjut, setidaknya hingga Lebaran tahun ini. Investor asing menilai perekonomian RI dalam kondisi baik-baik saja. Apalagi, dalam waktu dekat, Indonesia akan mengalami puncak konsumsi yakni pada periode Lebaran, saat itu pertumbuhan ekonomi nasional diyakini meningkat maksimal. Posisi net buy asing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (14/02/2023) tercatat Rp 266,55 miliar dan sepanjang 2023 telah mencapai Rp 1,09 triliun.Head of Investment PT Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe menyatakan, net buy oleh asing didorong oleh sejumlah faktor, di antaranya laporan keuangan emiten yang sudah mulai dirilis dan kondisi perekonomian nasional yang baik-baik saja. “Intinya, ekonomi Indonesia baik-baik saja. Apalagi, sudah mau Lebaran, bulan depan sudah Puasa. Bagaimana pun Lebaran itu puncak konsumsinya Indonesia. Dalam setahun, pertumbuhan ekonomi akan maksimal saat Lebaran karena konsumsi besar,” ujar Kiswoyo.Dengan begitu, kata Kiswoyo saat dihubungi Investor Daily, Minggu (12/02/2023), net buy oleh asing masih akan berlanjut setidaknya sampai periode Lebaran tahun ini. “Jadi, harusnya masih ada net buy terus. Karena, kita mau Lebaran. Puncak konsumsi Indonesia dalam setahun itu ada di periode Lebaran dan pertumbuhan ekonomi Indonesia disokongnya oleh konsumsi domestik,” papar dia. Kiswoyo berpendapat, bisa jadi dana asing yang masuk ke pasar saham tersebut adalah hasil perpindahan dari surat utang (obligasi).Kiswoyo menuturkan, para investor asing umumnya membelanjakan uangnya untuk saham-saham berkapitalisasi besar (big cap), seperti saham Bank BRI, BCA, BNI, Mandiri, juga Astra dan Telkom. Dampak dari aksi beli tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diharapkan akan bergerak positif. “Ini tentu akan membantu mengangkat IHSG naik ke atas. Apalagi, yang dibeli saham-saham tersebut,” ujar dia. Menurut Kiswoyo, IHSG hingga akhir tahun diperkirakan bisa berada di level 8.000.