Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi di Indonesia berada dalam kinerja yang baik. Hanya saja, dia meminta semua pihak tetap waspada dengan adanya awan tebal dan gelap bagi ekonomi Indonesia.Awan tebal dan gelap yang dimaksud Sri Mulyani adalah sentimen-sentimen negatif di perekonomian global yang mengancam perekonomian Indonesia.”Kinerja pertumbuhan ekonomi dan inflasi ini memberikan landasan optimisme. Namun kita harus jaga kewaspadaan tinggi karena awan tebal dan gelap,” kata Sri Mulyani dalam rapat paripurna DPR di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (30/8/2022).Sentimen-sentimen negatif yang disampaikan Sri Mulyani mulai dari inflasi, kenaikan suku bunga, pengetatan likuiditas, hingga pelemahan ekonomi di negara maju. Tak ketinggalan ketegangan geopolitik yang mulai melanda perekonomian di Eropa, Amerika, hingga China juga jadi ancaman.Kondisi-kondisi tersebut dinilai Sri Mulyani dapat memberikan rambatan negatif ke seluruh dunia. Contoh dampaknya mulai terjadi krisis pangan dan energi di berbagai negara akibat disrupsi rantai pasok dan kenaikan harga energi imbas perang dan ketegangan geopolitik.Belum lagi masalah kenaikan suku bunga bank sentral negara-negara maju yang memaksa kemunculan arus modal keluar terjadi di berbagai negara berkembang.”Ini berpotensi melemahkan nilai tukar dan memaksa suka bunga disesuaikan di atas,” ujarnya.Sri Mulyani bilang dampak rambatan negatif ekonomi global ini dapat mengancam perekonomian Indonesia. Dampaknya mulai dari kenaikan harga hingga pelemahan daya beli.”Ancaman itu berbentuk tekanan harga atau inflasi, pelemahan permintaan, dan juga pelemahan pertumbuhan ekonomi,” kata Sri Mulyani.