Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan kinerja ekspor pada Januari 2022 lebih besar dari impor. Itu artinya, neraca dagang Indonesia masih mengalami surplus.Deputi bidang Statistik Distribusi dan Jasa Setianto mencatat, nilai ekspor pada Januari 2022 mencapai US$ 19,16 miliar, atau tumbuh 25,31 bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara secara bulanan, nilai ekspor turun dengan Desember 2021 yang mencapai US$ 22,36 miliar.”Ekspor Januari 2022 adalah sebesar US$ 19,16 miliar, naik sekitar 25,31% dibandingkan Januari 2021,” ujar Setianto dalam konferensi pers, Selasa (15/2/2022).Sementara untuk impor, BPS mencatat, pada Januari 2022 mencapai US$ 18,23 miliar. Secara year on year atau periode yang sama tahun lalu, nilai impor melompat 36,77%. Namun, nilai ini turun secara bulanan.”Total impor US$ 18,23 miliar atau turun 14,62% secara mtm,” tuturnya.Dengan angka tersebut, neraca perdagangan RI masih surplus US$ 0,93 miliar. Pasalnya, ekspor lebih banyak dari impor. Hal ini menambah panjang rentetan surplus perdagangan.Berikut surplus perdagangan RI:Januari surplus US$ 2 miliarFebruari surplus US$ 2,01 miliarMaret Surplus US$ 1,57 miliarApril Surplus US$ 2,19 miliarMei Surplus US$ 2,36 miliarJuni Surplus US$ 1,23 miliarJuli Surplus US$ 2,59 miliarAgustus Surplus US$ 4,74 miliarSeptember Surplus US$ 4,37 miliarOktober Surplus US$ 4,3 miliarNovember Surplus US$ 3,51 miliarDesember surplus US$ 1,02 miliarJanuari 2022 Surplus US$ 0,93 miliar