Jakarta, CNN Indonesia — Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp13.912 per dolar AS pada perdagangan pasar spot pada Rabu (6/1) pagi. Posisi tersebut menguat tipis 0,02 persen dibandingkan perdagangan Selasa (5/1) sore di level Rp13.915 per dolar AS.Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Tercatat, dolar Taiwan menguat 0,11 persen, yuan China menguat 0,08 persen, dan bath Thailand terpantau menguat 0,03 persen, won Korea Selatan menguat 0,08 persen, ringgit Malaysia menguat 0,05 persen, dan peso Filipina menguat 0,04 persen.Sebaliknya, rupee India melemah 0,22 persen dan yen Jepang melemah 0,03 persen. Kemudian, dolar Singapura bergerak stagnan.Sementara itu, mayoritas mata uang di negara maju bergerak melemah terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,12 persen, dolar Australia melemah 0,05 persen, dolar Kanada melemah 0,08 persen, dan franc Swiss melemah 0,05 persen.Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra memproyeksi rupiah berbalik melemah hingga sore nanti. Hal ini sejalan dengan mata uang regional yang melemah terhadap dolar AS karena kekhawatiran pasar terhadap penyebaran virus corona atau covid-19.Selain itu, pergerakan mata uang juga dipengaruhi oleh hasil pemilihan umum (pemilu) ulang wakil senat negara bagian Georgia, Amerika Serikat (AS). Dengan demikian, pasar kini kembali menempatkan dananya di aset yang berisiko rendah.”Hasil pemilu ini sangat penting untuk menentukan partai mana yang memegang kendali di Senat. Bila Demokrat memegang kendali di Senat, ini akan membantu pekerjaan Presiden terpilih Joe Biden dan bisa menjadi sentimen positif untuk aset berisiko,” ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com.Menurut Ariston, rupiah akan bergerak di area Rp13.900 per dolar AS. Tepatnya, mata uang nasional akan berada dalam rentang Rp13.900-Rp13.980 per dolar AS.(aud/sfr)