Desember 21, 2020

Sri Mulyani Pangkas Proyeksi Ekonomi Jadi Minus 2,2 Persen

Jakarta, CNN Indonesia — Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia ke kisaran minus 2,2 persen hingga minus 1,7 persen.Angka itu memburuk dibandingkan prediksi yang dibuat pada periode September hingga Oktober 2020 lalu yang masih di rentang minus 1,7 persen hingga 0,6 persen.”Kemenkeu lihat sampai minggu kedua Desember ini, outlook kami minus 1,7 persen sampai minus 2,2 persen. Masih lebih baik dari rata-rata ASEAN dan emerging market,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual APBN Kita Desember, pada Senin (21/12).Sri Mulyani mengungkapkan perkembangan pandemi covid-19 membuat proyeksi laju ekonomi berubah-ubah. Revisi itu tidak hanya dilakukan oleh pemerintah tetapi juga sejumlah lembaga internasional.”Ketidakpastian yang tinggi membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh berbagai institusi mengalami revisi,” terang Sri Mulyani dalam paparannya.Bank Dunia (World Bank) misalnya merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini, yaitu dari kisaran minus 2 persen hingga minus 1,6 persen menjadi minus 2,2 persen. Bank Pembangunan Asia (ADB) juga memangkas prediksinya dari minus 1 persen menjadi minus 2,2 persen.Jika dirinci, komponen yang menyebabkan prediksi laju ekonomi tahun ini terseret adalah konsumsi rumah tangga di mana lajunya diperkirakan minus 2,7 persen hingga minus 2,4 persen. Menurut Sri Mulyani, konsumsi masih tertahan karena eskalasi pandemi.Berikutnya, konsumsi pemerintah diramal tumbuh minus 0,3 persen hingga 0,3 persen. Risiko kontraksi terjadi akibat penyerapan belanja barang yang lebih rendah, terutama pada aktivitas jasa pemerintah realisasinya terkendala wabah corona.Selanjutnya, laju investasi diperkirakan minus 4,5 persen hingga minus 4,4 persen. Kemudian, pertumbuhan ekspor diprediksi minus 6,2 persen hingga minus 5,7 persen. Terakhir, pertumbuhan impor diperkirakan minus 15 persen hingga minus 14,3 persen.Khusus untuk kuartal IV 2020, Kemenkeu memperkirakan lajunya di kisaran minus 2,9 hingga minus 0,9 persen. Angka ini lebih baik dibandingkan kuartal II dan III di mana angkanya masing-masing minus 5,3 persen dan minus 3,5 persen.Tahun depan, Sri Mulyani optimistis laju ekonomi bakal kembali positif di angka 5 persen. Hal itu ditopang oleh vaksinasi dan upaya pengendalian pandemi, kebijakan pemulihan serta agenda reformasi.”Tentu semua forecast ini sangat tergantung pada kondisi covid dan vaksinasi, apakah bisa membalikkan kepercayaan sehingga aktivitas ekonomi dari sisi agregat supply dan demand bisa mendekati normal,” ujarnya.

Berita Lainnya

Asing Diam-diam Lego 10 Saham RI Ini Kala IHSG Anjlok

Januari 7, 2025

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambruk pada perdagangan pekan kedua tahun 2025. Indeks ditutup terkoreksi 1,17% ke […]

Banyak Menanti Data AS Hari Ini, Waspada Rupiah Masih Potensi Melemah!

Januari 7, 2025

Jakarta, CNBC Indonesia – Rupiah potensi masih bergerak volatil terhadap dolar Amerika Serikat (AS), seiring dengan sikap wait and see pelaku […]

Berita Lainnya

Asing Diam-diam Lego 10 Saham RI Ini Kala IHSG Anjlok

Januari 7, 2025

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambruk pada perdagangan pekan kedua tahun 2025. Indeks ditutup terkoreksi 1,17% ke […]

Banyak Menanti Data AS Hari Ini, Waspada Rupiah Masih Potensi Melemah!

Januari 7, 2025

Jakarta, CNBC Indonesia – Rupiah potensi masih bergerak volatil terhadap dolar Amerika Serikat (AS), seiring dengan sikap wait and see pelaku […]

Scroll to Top