September 22, 2020

Resesi Ancam Ekonomi Negara Besar dan Menengah

Jakarta, CNN Indonesia — Banyak negara sudah jatuh ke lubang resesi pada kuartal kedua tahun ini. Sebut saja, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Prancis, dan Jepang. Diperkirakan, daftar negara yang terperosok resesi ekonomi akan bertambah panjang.Wajar, pandemi virus corona (covid-19) dirasakan merata menekan ekonomi setiap negara di dunia. China yang menjadi episentrum pertama penyebaran covid-19 pun sempat mencatat pertumbuhan ekonomi minus pada kuartal I 2020, 6,8 persen.Namun, China beruntung karena ekonominya kembali bangkit pada kuartal kedua dan mencetak pertumbuhan di kisaran 3,2 persen.Tapi, negara-negara lain tidak seberuntung China. Lalu, siapa saja yang akan masuk ke jurang resesi?IndiaNegara dengan ekonomi terbesar kelima di dunia ini secara mengejutkan mencatat pertumbuhan minus 23,9 persen pada kuartal II 2020. Padahal, pada kuartal I 2020, pertumbuhan ekonomi India masih positif 3,1 persen.Diperkirakan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2020 kembali minus 10,4 persen. Ini berarti, India akan jatuh ke lubang resesi menyusul negara-negara dengan ukuran ekonomi besar sebelumnya.MalaysiaNegeri jiran ini mencatat pertumbuhan ekonomi minus 17,1 persen pada kuartal II 2020. Padahal, pada kuartal sebelumnya, Malaysia masih mencatat pertumbuhan positif di posisi 0,7 persen.Diperkirakan, Produk Domestik Bruto (PDB) Malaysia minus di kisaran 4,3 persen pada kuartal III 2020 yang berakhir September nanti.IndonesiaIndonesia termasuk salah satu kandidat yang akan masuk resesi pada September 2020. Pasalnya, pada kuartal kedua tahun ini, ekonominya tumbuh minus 5,32 persen.Diprediksi, ekonomi RI masih akan terkontraksi pada kuartal III 2020, hingga minus 1 persen.PakistanPemerintahan Pakistan optimis siklus kontraksi ekonomi selama enam bulan terakhir akan berakhir dan akan membukukan pertumbuhan positif mulai Juli, setelah inflasi harga produk minyak bumi membaik.Pakistan tidak melaporkan angka pertumbuhan ekonomi setiap tiga bulan, seperti negara lain. Meski demikian, Kementerian Keuangan Pakistan mengatakan pada tahun anggaran sebelumnya, terdapat pertumbuhan kecil namun positif sekitar 1 persen pada kuartal pertama.The Economist mencatat sepanjang tahun ini, ekonomi Pakistan akan terkoreksi, namun tetap berada di teritori positif, yakni sebesar 0,5 persen. Namun, hal itu masih sangat bergantung pada prevalensi kasus covid-19.Jika penyebaran virus melambat, kegiatan ekonomi akan kembali normal dan perekonomian segera pulih.

Berita Lainnya

BI Rate Sudah Turun Jadi 5,75%, Airlangga Minta Bank Lakukan Hal Ini

Januari 20, 2025

Jakarta, CNBC Indonesia – Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 14 dan 15 Januari 2025 memutuskan untuk menurunkan BI […]

Masih Terdampak Penurunan Suku Bunga Acuan, Rupiah Loyo ke Rp16.376

Januari 17, 2025

Jakarta, CNN Indonesia — Nilai tukar rupiah bertengger di Rp16.376 per dolar AS pada Kamis (16/1) sore. Mata uang Garuda melemah 50,5 […]

Berita Lainnya

BI Rate Sudah Turun Jadi 5,75%, Airlangga Minta Bank Lakukan Hal Ini

Januari 20, 2025

Jakarta, CNBC Indonesia – Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 14 dan 15 Januari 2025 memutuskan untuk menurunkan BI […]

Masih Terdampak Penurunan Suku Bunga Acuan, Rupiah Loyo ke Rp16.376

Januari 17, 2025

Jakarta, CNN Indonesia — Nilai tukar rupiah bertengger di Rp16.376 per dolar AS pada Kamis (16/1) sore. Mata uang Garuda melemah 50,5 […]

Scroll to Top