Juni 8, 2020

New Normal Bikin Pemerintah RI Dilema

Jakarta – Pelaksanaan tatanan normal baru alias new normal di Indonesia ada karena dilematis pemerintah. Pasalnya pemerintah berada dalam posisi susah mengambil keputusan antara kesehatan dengan perekonomian.Pengamat ekonomi, Piter Abdullah Redjalam mengatakan pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk memutus rantai penularan COVID-19 berdampak besar bagi perekonomian nasional.”Kondisinya memang dilematis ya, mau lanjutkan PSBB pemerintah tidak bisa memastikan akan sampai kapan,” kata Piter saat dihubungi detikcom, Jakarta, Senin (8/6/2020).Ketidaktahuan pemerintah menentukan kapan waktu berakhirnya COVID-19 lantaran sampai saat ini belum ditemukan vaksinnya. Ketidaktahuan ini juga dialami oleh seluruh negara di dunia. Sementara itu, pelaksanaan PSBB berdampak bagi perekonomian.Dampak yang dimaksud adalah banyak dunia usaha yang tidak boleh beroperasi. Sehingga, dikatakan Piter ancamannya perekonomian nasional tidak mampu bertahan.”Oleh karena itu yang diambil jalan tengah. PSBB dilanjutkan dengan melonggarkan aktivitas ekonomi secara bertahap dan wajib diikuti dengan penerapan protokol secara ketat,” jelasnya.”Saya kira ini adalah kompromi yang tidak bisa dihindarkan. Kita tidak bisa menunggu terlalu lama lagi apabila tanpa kepastian. Dunia usaha secara bertahap harus mulai digerakkan,” tambahnya.

Berita Lainnya

Alarm Bahaya Ekonomi RI Menyala dari Pertumbuhan 4,87 Persen, Apa Itu?

Mei 9, 2025

Jakarta, CNN Indonesia — Pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2025 (yoy) cuma 4,85 persen. Catatan pertama di era pemerintahan Presiden […]

Macroscope (09-May-2025) – Policy Update: BI Rate Cut to Resume Sooner Than Later

Mei 9, 2025

Rupiah gained some ground. Rupiah strengthened against the Dollar by 2.6% from its weakest point to 16,500 during the dividend repatriation […]

Berita Lainnya

Alarm Bahaya Ekonomi RI Menyala dari Pertumbuhan 4,87 Persen, Apa Itu?

Mei 9, 2025

Jakarta, CNN Indonesia — Pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2025 (yoy) cuma 4,85 persen. Catatan pertama di era pemerintahan Presiden […]

Macroscope (09-May-2025) – Policy Update: BI Rate Cut to Resume Sooner Than Later

Mei 9, 2025

Rupiah gained some ground. Rupiah strengthened against the Dollar by 2.6% from its weakest point to 16,500 during the dividend repatriation […]

Scroll to Top