Mei 11, 2020

Corona Berhasil Bikin Panik Pasar Keuangan Global

Jakarta – Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menilai pandemi virus Corona berhasil membuat investor khawatir sekaligus cemas dalam melakukan aktivitasnya di pasar keuangan. Penyebaran yang masif membuat investor menarik modalnya secara besar-besaran.Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan sudah ada aliran modal keluar atau capital outflow senilai Rp 145,28 triliun selama periode Januari-Maret 2020.”Pandemi COVID ini seperti dilihat di sektor keuangan, telah sebabkan kepanikan di pasar keuangan global,” kata Sri Mulyani saat video conference, Jakarta, Senin (11/5/2020).Kepanikan ini, kata Sri Mulyani tergambar dalam indeks volatilitas atau vix yang menunjukkan tingkat kecemasan investor di pasar saham yang menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah.”Ini akibat kinerja pasar saham yang alami gejolak yang kepanikan dan merosot secara tajam,” jelasnya.Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebut dari sisi indeks kepercayaan konsumen dan bisnis global juga mengalami penurunan yang tajam. Penurunannya bahkan lebih dalam dibandingkan krisis keuangan global pada 2008.”Negara-negara berkembang juga alami arus modal keluar yang sangat masif, besar, karena seluruh investor mencari aset yang dianggap aman, dalam bentuk hard currency dollar cash,” ungkap wanita yang kerap disapa Ani ini.Lebih lanjut Sri Mulyani mengungkapkan, capital outflow dari pasar keuangan Indonesia senilai Rp 145,28 triliun ternyata lebih besar dibandingkan pada saat krisis keuangan 2008 dan taper tantrum 2013. Dia menyebut arus modal keluar pada krisis keuangan sebesar RP 69,9 triliun dan taper tantrum sebesar Rp 36 triliun”Maka periode Januari-Maret lalu di mana capital outflow Rp 145,28 triliun adalah lebih dari dua kali lipat saat guncangan krisis global. Magnitude ini jadi perhatian KSSK yang kemudian jadi bahan dalam pembahasan kita pada pertemuan berkala,” katanya.

Berita Lainnya

Alarm Bahaya Ekonomi RI Menyala dari Pertumbuhan 4,87 Persen, Apa Itu?

Mei 9, 2025

Jakarta, CNN Indonesia — Pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2025 (yoy) cuma 4,85 persen. Catatan pertama di era pemerintahan Presiden […]

Macroscope (09-May-2025) – Policy Update: BI Rate Cut to Resume Sooner Than Later

Mei 9, 2025

Rupiah gained some ground. Rupiah strengthened against the Dollar by 2.6% from its weakest point to 16,500 during the dividend repatriation […]

Berita Lainnya

Alarm Bahaya Ekonomi RI Menyala dari Pertumbuhan 4,87 Persen, Apa Itu?

Mei 9, 2025

Jakarta, CNN Indonesia — Pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2025 (yoy) cuma 4,85 persen. Catatan pertama di era pemerintahan Presiden […]

Macroscope (09-May-2025) – Policy Update: BI Rate Cut to Resume Sooner Than Later

Mei 9, 2025

Rupiah gained some ground. Rupiah strengthened against the Dollar by 2.6% from its weakest point to 16,500 during the dividend repatriation […]

Scroll to Top