April 3, 2020

Bank Dunia Kucurkan Rp 2.624 Triliun Tangani Corona

Jakarta – Bank Dunia siap mengucurkan dana US$ 160 miliar atau setara dengan Rp 2.624 triliun (kurs Rp 16.400) untuk membantu negara-negara di dunia dalam menyelesaikan dampak Covid-19.Berdasarkan keterangan resmi, dana tersebut akan diberikan dalam jangka waktu 15 bulan ke depan. Dana ini akan digunakan untuk sarana kesehatan dan mendukung pemulihan ekonomi.Presiden Bank Dunia David Malpass mengungkapkan dengan bantuan ini diharapkan pemulihan ekonomi bisa lebih cepat dengan mendukung usaha kecil dan menengah serta membantu masyarakat miskin.”World Bank Group mengambil langkah cepat untuk membantu menekan penyebaran Covid 19. Operasi kami saat ini sudah berada lebih di 65 negara,” kata Malpass dikutip dari siaran pers, Jumat (3/4/2020).Dia mengungkapkan Bank Dunia juga berupaya mendorong negara berkembang untuk mempersingkat waktu pemulihan ekonomi saat pandemi Covid 19 ini. “Negara-negara miskin dan rentan pasti akan terdampak paling berat, tim kami fokus untuk mengatasi krisis tersebut,” jelas dia.Dana bantuan tersebut dibagi dalam dua kelompok, pertama akan dikucurkan US$ 1,9 miliar untuk membantu 25 negara dan ditargetkan bisa membantu 40 negara. Kemudian, saat ini bank dunia juga mendanai proyek restrukturisasi hingga 1US$ 1,7 miliar.Direktur Operasional Bank Dunia Axel van Trotsenburg mengungkapkan bantuan ini akan membantu menyelamatkan banyak nyawa, mencegah dan menangani dampak Covid 19.Berikut daftar negara yang mendapatkan bantuan:* Afrika mendapatkan bantuan US$ 82 juta untuk membantu Ethiopia dalam menangani krisis akibat Covid 19. Dana tersebut akan digunakan untuk peralatan medis, sistem kesehatan dan pembangunan tempat perawatan.* Republik Demokratik Kongo mendapatkan bantuan US$ 47 juta untuk pelatihan staf medis, peralatan dan deteksi kasus.* Mongolia akan mendapatkan bantuan US$ 29,4 juta untuk memberi pelatihan dokter, perawat dan paramedis lain. Membeli peralatan medis hingga laboratorium. Selain itu dana akan digunakan untuk meningkatkan kualitas perawatan kesehatan.* Kamboja mendapatkan US$ 20 juta untuk membangun laboratorium dan pusat isolasi di 25 rumah sakit rujukan pemerintah.* Tajikistan juga mendapatkan US$ 11,3 juta untuk perluasan kapasitas perawatan intensif seperti peningkatan kualitas peralatan, pelatihan dan koordinasi dengan masyarakat.* Kyrgysztan mendapatkan US$ 12,15 juta untuk rumah sakit, laboratorium, medis, peralatan ICU dan dana siaga rumah sakit.* Haiti mendapatkan dana hibah US$ 20 juta untuk menekan penyebaran Covid 19. Dana digunakan untuk deteksi dini. Selain itu dana digunakan untuk mobilisasi staf kesehatan tambahan dan penyediaan alat perawatan.* Ekuador mendapatkan US$ 20 juta untuk persediaan alat medis dan perawatan intensif serta ruang isolasi.* Timur Tengah dan Afrika Utara mendapatkan dana hibah US$ 26,9 juta untuk membantu Yaman mengurangi penyebaran dan menyelesaikan dampak penyebaran Covid 19.

Berita Lainnya

BNIS Fixed Income Daily Report of April 25, 2025

April 25, 2025

Bond Market Review (Thursday,04/24) Government Debt Securities (SUN) prices closed mixed in yesterday’s trading session. Based on data from PHEI, […]

Pelaku Pakar Cerna Keputusan BI, Dolar Turun Tipis ke Rp16.850

April 24, 2025

Jakarta, CNBC Indonesia – Nilai tukar rupiah mengalami apresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) usai Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan […]

Berita Lainnya

BNIS Fixed Income Daily Report of April 25, 2025

April 25, 2025

Bond Market Review (Thursday,04/24) Government Debt Securities (SUN) prices closed mixed in yesterday’s trading session. Based on data from PHEI, […]

Pelaku Pakar Cerna Keputusan BI, Dolar Turun Tipis ke Rp16.850

April 24, 2025

Jakarta, CNBC Indonesia – Nilai tukar rupiah mengalami apresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) usai Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan […]

Scroll to Top