Juni 13, 2017

Pasar Sekunder SUN Sedang Diminati Investor

Penerbitan obligasi dengan strategi front loading sudah cukup
gencar dilakukan oleh pemerintah pada awal tahun. Berdasarkan data Direktorat
Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan
menunjukkan, penerbitan surat berharga negara (SBN) telah mencapai Rp 362,59
triliun sampai hari Rabu (31/5). Pencapaian tersebut telah mencakup sekitar
52,95% dari target bruto yaitu sebesar Rp 684 triliun. Jumlah dana SBN ini
telah mendekati target semester I, yaitu sebesar 57,4% dari target 2017. Jadi
wajar jika pemerintah mulai mengurangi target penyerapan dana lelang dari
pertengahan Mei lalu. Sebelumnya target lelang SUN telah mencapai Rp 15 triliun
hingga Rp 22,5 triliun. Sekarang target lelang SUN diturunkan, seperti pada
selasa 6 Juni 2017 bahwa pemerintah telah memasang target Rp 12 triliun hingga
18 triliun.

 

Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Roby Rushandie
menilai bahwa penerbitan SBN yang dilakukan hingga akhir Mei sudah sesuai
dengan rencana pemerintah melalui strategi front loading. Target penerbitan SUN
akan berkurang hingga 60%, jadi ada kemungkinan tercapai.

Analis lain Fixed Income MNC Securities, I Made Adi Saputra
menyatakan bahwa harga SUN akan bergerak positif di pasar sekunder. Jika
penawaran terjaga, harga obligasi di pasar sekunder memiliki kemungkinan untuk
naik meskipun terbatas. Namun tetap saja ada sentimen yang berpotensi menahan
kenaikan harga SUN di pasar sekunder. Salah satu faktor adalah ekspekstasi
kenaikan suku bunga The Fed pada bulan ini. Sebab jika Fed funds rate meningkat, akan ada kemungkinan investor asing
melakukan aksi jual. Bila terjadi seperti itu, harga bisa berubah. Jadi,
strategi front loading pemerintah
dalam lelang SUN tahun ini sudah tepat. Strategi ini dapat membantu
mengantisipasi kenaikan suku bunga The
Fed yang dapat berdampak pada pembengkakan cost of fund akibat kenaikan yield.

Melihat kepada penerbitan obligasi pemerintah di tahun
sebelumnya, peminat pasar SBN dapat menurun di kuartal tiga dan empat. Hal ini
disebabkan oleh pendapatan negara dari penerimaan pajak yang berangsur di kuartal
akhir. Menurut Made, ada kemungkinan penekanan target lelang SUN pada kuartal
empat sebesar Rp 8 triliun – Rp 10 triliun. Untuk memenuhi target hingga akhir
tahun Roby menyatakan bahwa akan pertimbangan terhadap beberapa faktor. Pada
jelang tutup tahun ada kemungkinan penyerapan dana lebih fleksibel, tergantung
dari tingkat deficit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) serta jumlah
penerimaan pajak.

Biasanya lelang SUN dapat mengalami kelebihan permintaan atau
oversubscribe jika pasokan SUN di pasar primer berkurang. Sehingga para
investor akan berpaling ke pasar sekunder, ketika tidak mendapatkan surat utang
di pasar primer. Pada Rabu (31/5) total volume perdagangan SUN di pasar
sekunder sebesar Rp 7,3 triliun. Volume perdagangan tersebut lebih rendah dari
perdagangan hari sebelumnya yaitu sebesar Rp 8,81 triliun. Tingkat rendahnya
minat pembelian dilihat oleh Roby karena masih minim sentiment sehingga banyak
investor yang menunggu. Dalam jangka pendek, harga SUN diprediksi belum
terlihat penurunan harga yang signifikan.

Berita Lainnya

Masih Terdampak Penurunan Suku Bunga Acuan, Rupiah Loyo ke Rp16.376

Januari 17, 2025

Jakarta, CNN Indonesia — Nilai tukar rupiah bertengger di Rp16.376 per dolar AS pada Kamis (16/1) sore. Mata uang Garuda melemah 50,5 […]

BI Rate Turun Jadi 5,75% Bikin Kaget Pasar, Bankir Kompak Bilang Gini

Januari 16, 2025

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia 16 January 2025 07:10 Jakarta, CNBC Indonesia – Keputusan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan atau BI […]

Berita Lainnya

Masih Terdampak Penurunan Suku Bunga Acuan, Rupiah Loyo ke Rp16.376

Januari 17, 2025

Jakarta, CNN Indonesia — Nilai tukar rupiah bertengger di Rp16.376 per dolar AS pada Kamis (16/1) sore. Mata uang Garuda melemah 50,5 […]

BI Rate Turun Jadi 5,75% Bikin Kaget Pasar, Bankir Kompak Bilang Gini

Januari 16, 2025

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia 16 January 2025 07:10 Jakarta, CNBC Indonesia – Keputusan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan atau BI […]

Scroll to Top