Juni 6, 2017

Presiden Sambut Gembira Kenaikan Peringkat Surat Utang

Saat ini, peringkat surat utang Indonesia mengalami kenaikan
dari BB+ menjadi BBB-. Peringkat tersebut diberikan pada bulan Mei lalu oleh lembaga pemeringkat
Standard and Poors (S&P). Hal ini disambut gembira oleh Presiden Jokowi
yang menyatakan bahwa ekonomi Indonesia masih dipercaya di tengah kondisi
ekonomi global yang tidak menentu. Presiden Jokowi menambahkan bahwa kenaikan
ini menunjukkan tata kelola keuangan Indonesia semakin baik dibarengi dengan fiskal
dan moneter yang semakin baik. Sekarang, pihak internasional memiliki kemudahan
untuk menanamkan investasi di Indonesia

Harapan Presiden Jokowi ke depan, kenaikan peringkat berperan
untuk membantu Indonesia untuk menurunkan biaya utang pemerintah. Hal ini dapat membantu dalam efisiensi serta menambah ruang fiskal yang lebih besar. Kenaikan peringkat itu
dapat membuat biaya bunga menjadi lebih murah yang terdapat di APBN. Potensi
investasi Indonesia pun menjadi terbuka luas dari dalam negeri terutama dari luar
negeri. Dimana kepercayaan berdasarkan kenaikan dapat membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya
karena arus uang dan investasi yang dapat membantu perekonomian Indonesia.__Sumber & Gambar

Berita Lainnya

Alarm Bahaya Ekonomi RI Menyala dari Pertumbuhan 4,87 Persen, Apa Itu?

Mei 9, 2025

Jakarta, CNN Indonesia — Pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2025 (yoy) cuma 4,85 persen. Catatan pertama di era pemerintahan Presiden […]

Macroscope (09-May-2025) – Policy Update: BI Rate Cut to Resume Sooner Than Later

Mei 9, 2025

Rupiah gained some ground. Rupiah strengthened against the Dollar by 2.6% from its weakest point to 16,500 during the dividend repatriation […]

Berita Lainnya

Alarm Bahaya Ekonomi RI Menyala dari Pertumbuhan 4,87 Persen, Apa Itu?

Mei 9, 2025

Jakarta, CNN Indonesia — Pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2025 (yoy) cuma 4,85 persen. Catatan pertama di era pemerintahan Presiden […]

Macroscope (09-May-2025) – Policy Update: BI Rate Cut to Resume Sooner Than Later

Mei 9, 2025

Rupiah gained some ground. Rupiah strengthened against the Dollar by 2.6% from its weakest point to 16,500 during the dividend repatriation […]

Scroll to Top