Mei 26, 2017

Kontrak Berjangka Surat Utang Negara Telah Diluncurkan

Tim Pengembangan Pasar Surat Utang (TPPSU) telah meluncurkan Kontrak Berjangka
Surat Utang Negara (KBSUN) sebagai instrument investasi baru di Pasar Modal
Indonesia. Tim ini terdiri Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Direktorat
Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementrian Keuanga (DJPPR –
Kemenkeu), Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia
(KPEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan Penilai Harga Efek
Indonesia (PHEI)

KBSUN merupakan salah satu instrument investasi tambahan yang
bersifat lindung nilai dalam perbankan, reksa dana, investor institusional,
dana pensiun, dan perusahaan asuransi yang berfungsi untuk menjaga risiko
investasi Surat Utang Negara (SUN). Dalam implementasi tahap awal, aset dasar
yang digunakan dalam investasi KBSUN adalah seri acuan 5 tahun dan SUN dengan
seri acuan 10 tahun. Saat ini nilai outstanding Surat Utang yang tercatat di
BEI Per 31 Maret 2017 mencapai Rp 2.216 triliun dimana terdiri dari 85,33%
Surat Berharga Negara dan 14,62% obligasi korporasi.

Dalam perkembangan pasar obligasi atau surat utang di Indonesia.
Perbankan, reksa dana, investor institusional, dana pensiun, dan perusahaan
asuransi sedang menanggung porsi besar risiko tingkat suku bunga dari investasi
mereka pada obligasi atau Surat Utang. Direktur Perdagangan dan Pengaturan
Anggota Bursa BEI Alpino Kianjaya mengharapkan kontrak berjangka yang sedang
diluncurkan mampu menjadi sarana lindung nilai bagi investor. Sarana ini untuk
investor yang ingin melindungi portofolio mereka di pasar surat utang dari
kenaikan yield atau penurunan harga.

Menurut Alpino, peluncuruan KBSUN dilakukan untuk menambah ragam
produk investasi di pasar modal Indonesia serta meningkatkan likuiditas pasar
surat utang. KBSUN juga menambah kesempatan bagi investor untuk lindung nilai
atau mengelola risiko inheren pada portofolio mereka. Manajer portofolio
diharapkan dapat memperoleh manfaat dari produk ini. Juga mereka dapat
menggunakan KBSUN untuk menaikkan atau menurunkan total modified duration pada portofolio disebabkan parallel suku Bunga
akan memiliki dampak yang kecil terhadap nilai portofolio.
Peluncuran KBSUN didukung pula oleh Anggota Bursa Derivatif yang telah
mempersiapkan sarana dan prasarana untuk mendukung perdagangan KBSUN. Anggota
yang tergabung dengan Bursa Derivatif adalah Binaartha Sekuritas, Henan
Putihrai Sekuritas, Nikko Sekuritas Indonesia, Pacific 2000 Sekuritas, RHB
Sekuritas Indonesia, Trimegah Sekuritas Indonesia, Universal Broker Sekuritas
Indonesia, dan Valbury Sekuritas Indonesia. Tentu saja peluncuran produk
ini didukung pula dengan diterbitkannya aturan yang mengatur perdagangan, serta
peraturan kliring dan penjaminannya yang telah disetujui oleh OJK.___Sumber

 

Berita Lainnya

Menanti Sabda Sri Mulyani – BI, Rupiah Bisa Happy Weekend?

Januari 24, 2025

Tasya Natalia, CNBC Indonesia 24 January 2025 08:17 Jakarta, CNBC Indonesia – Pergerakan rupiah kemarin Kamis (23/1/2025) berhasil menguat lagi ditopang efek […]

Aturan DHE Tak Bakal Bikin Eksportir Pusing, Ini Jaminan Pemerintah!

Januari 23, 2025

22 January 2025 18:10 Arrijal Rachman, CNBC Indonesia Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah menjamin kebijakan baru devisa hasil ekspor hasil […]

Berita Lainnya

Menanti Sabda Sri Mulyani – BI, Rupiah Bisa Happy Weekend?

Januari 24, 2025

Tasya Natalia, CNBC Indonesia 24 January 2025 08:17 Jakarta, CNBC Indonesia – Pergerakan rupiah kemarin Kamis (23/1/2025) berhasil menguat lagi ditopang efek […]

Aturan DHE Tak Bakal Bikin Eksportir Pusing, Ini Jaminan Pemerintah!

Januari 23, 2025

22 January 2025 18:10 Arrijal Rachman, CNBC Indonesia Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah menjamin kebijakan baru devisa hasil ekspor hasil […]

Scroll to Top