Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melelang 5 seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara. Dari lelang itu, pemerintah berhasil mengantongi dana sebesar Rp7 triliun.
Melansir Antara, Rabu (27/1), total penawaran yang masuk melalui lelang itu senilai Rp8,15 triliun. Dana lelang ini digunakan untuk memenuhi pembiayaan penanganan pandemi dalam APBN.
Kelima seri sukuk negara itu meliputi, PBS027, PBS017, PBS029, PBS004, dan PBS028. Detailnya, pemerintah memenangkan seluruh penawaran masuk untuk seri PBS027 sebesar Rp200 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,61 persen.
Untuk seri PBS017, pemerintah juga memenangkan seluruh jumlah penawaran masuk sebesar Rp250 miliar, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,44 persen.
Selanjutnya, seri PBS029, pemerintah memenangkan seluruh jumlah penawaran masuk sebesar Rp1,87 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,56 persen. Pemerintah juga memenangkan seluruh jumlah penawaran masuk untuk PBS004, sebesar Rp1,86 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,62 persen.
Untuk seri PBS028, pemerintah memenangkan Rp2,8 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,04576 persen dari penawaran masuk Rp3,96 triliun. Dengan adanya lelang ini, maka seluruh pembiayaan negara yang berasal dari sukuk negara selama Januari 2021 mencapai Rp32 triliun.
Lelang tambahan sukuk ini dilakukan pemerintah di luar jadwal rutin, karena rendahnya penawaran yang masuk dari lelang sukuk pada Selasa (26/1) yaitu hanya sebesar Rp23,34 triliun.
Dari lelang enam seri sukuk tersebut, pemerintah menyerap dana Rp9 triliun. Realisasi lelang ini jauh di bawah target indikatif yang ditetapkan sebelumnya Rp14 triliun.
