23 Sep 2022

Saham Bank Jeblok Lebih dari 1 Persen Usai BI Kerek Suku Bunga Acuan

News 211 views

Jakarta, CNN Indonesia -- Harga saham emiten perbankan jeblok lebih dari 1 persen usai Bank Indonesia (BI) mengerek suku bunga acuan 50 basis poin (bps) menjadi 4,25 persen.
Mengutip RTI Infokom, Jumat (23/9), saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) turun 60 poin atau minus 1,32 persen menjadi Rp4.500 pada pukul 11.45 WIB. Saham perusahaan dibanderol Rp4.540 pada awal perdagangan hari ini.

Kemudian, saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN anjlok ke level Rp1.540. Saham BTN turun 25 poin atau minus 1,6 persen.

Lalu, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 50 poin atau minus 0,59 persen ke level Rp8.425. Padahal, saham BBCA dibuka di level Rp8.475 pagi ini.

Sementara, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) stagnan di level Rp9.000. Hal serupa terjadi pada saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang stagnan di level Rp9.200.

Sebelumnya, BI menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,25 persen.

Bank sentral juga mengerek suku bunga deposit facility naik sebesar 50 bps menjadi 3,5 persen, dan suku bunga lending facility naik sebesar 50 bps menjadi 5 persen.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 21 dan 22 September 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 basis poin," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo.

Umumnya, dengan keputusan tersebut, industri perbankan juga akan menaikkan suku bunga kredit ke nasabah. Sebab, suku bunga acuan BI adalah patokan bagi bank dalam menetapkan bunga deposito dan kredit, termasuk kredit masyarakat, seperti kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB).

Material Download
Helpdesk
021 5227674 sekretariat.himdasun@gmail.com