09 Jul 2021

Minat ke Aset Berisiko Turun, Rupiah Merosot ke Rp14.535

News 313 views

Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.535 per dolar AS pada perdagangan pasar spot, Jumat (9/7) pagi. Posisi ini melemah 0,37 persen dari Rp14.525 pada Kamis (8/7) sore. Pagi ini, mayoritas mata uang Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Hanya yuan China yang terpantau menguat 0,03 persen. Sisanya, yen Jepang melemah 0,09 persen, dolar Singapura melemah 0,16 persen, dolar Taiwan melemah 0,03 persen, won Korea melemah 0,39 persen, dan peso Filipina melemah 0,39 persen.

Kemudian, rupee India melemah 0,13 persen, ringgit Malaysia melemah 0,19 persen dan bath Thailand melemah 0,40 persen. Sementara itu, mata uang utama negara maju bergerak bervariasi terhadap dolar. Poundsterling Inggris menguat 0,07 persen dan dolar Australia menguat 0,22 persen. Lalu dolar Kanada turun 0,14 persen sedangkan franc Swiss masih stagnan.

Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra mengatakan sentimen pasar terhadap aset berisiko terlihat melemah. Ini sejalan dengan turunnya indeks saham global pada perdagangan kemarin dan pagi ini di mana indeks saham Asia bergerak melemah.

"Rupiah mungkin bisa melemah hari ini dengan sentimen pasar tersebut," ujarnya dalam keterangan tertulis. Menurut Ariston kekhawatiran pasar terhadap kenaikan kasus covid-19 karena virus delta masih menjadi pemicu pasar enggan masuk ke aset berisiko. "Dari dalam negeri, situasi kasus baru covid-19 yang terus mencapai rekor menjadi penekan rupiah. PPKM darurat yang diberlakukan lebih lama bisa menekan pertumbuhan ekonomi," tuturnya. Selain itu, indikasi pengetatan moneter oleh Bank Sentral AS yang bisa terjadi lebih cepat dari perkiraan sebelumnya, juga membantu penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya.


Material Download
Helpdesk
021 5227674 sekretariat.himdasun@gmail.com