14 Jul 2021

Menguat! Dolar Australia Masih di Bawah Rp 11.000/AU$ Sebulan

News 352 views

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Australia menguat melawan rupiah pada perdagangan Rabu (14/7/2021) setelah melemah dalam 2 hari terakhir. Meski menguat, tetapi Mata Uang Negeri Kanguru ini masih jauh dari level Rp 11.000/AU$, dan tidak pernah menyentuh level tersebut dalam lebih dari satu bulan terakhir.

Melansir data Refinitiv, dolar Australia menguat 0,36% ke Rp 10.810,16/AU$ pada pukul 10:43 WIB di pasar spot. Kemarin, dolar Australia merosot 0,55% dan di awal pekan 0,37%.

Kali terakhir dolar Australia berada di kisaran Rp 11.000/AU$ pada 11 Juni lalu.

Rupiah yang tertekan akibat kemungkinan diperpanjangnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, yang tersirat dari pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

"PPKM Darurat selama 4-6 minggu dijalankan untuk menahan penyebaran kasus. Mobilitas masyarakat diharapkan menurun signifikan," tulis bahan paparan Sri Mulyani saat rapat bersama Banggar DPR, Senin (12/7/2021).

PPKM Mikro Darurat berlangsung hingga 20 Juli mendatang dan kemungkinan diperpanjang semakin besar sebab kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) terus melonjak. Kemarin, jumlah kasus positif Covid-19 dilaporkan bertambah sebanyak 47.899 orang, yang merupakan rekor terbanyak, melampaui rekor sebelumnya 40.427.

Jika PPKM Mikro Darurat diperpanjang, maka laju pemulihan ekonomi akan terhambat, yang pada akhirnya menekan rupiah.

Di sisi lain, Australia sudah terlebih dahulu menerapkan karantina wilayah atau lockdown di beberapa kota-kota besar. Dampaknya sudah terlihat, National Australia Bank (NAB) kemarin melaporkan indeks keyakinan bisnis Australia turun menjadi 11 di bulan Juni dari bulan sebelumnya 20.

Indeks tersebut menggunakan angka 0 sebagai ambang batas. Di atasnya atau angka positif berarti optimistis, sementara di bawah 0 atau negatif berarti para pebisnis sedang pesimistis.

"Penurunan indeks keyakinan bisnis terjadi di seluruh negara bagian, dan yang paling drastis di negara bagian Victoria akibat lockdown di akhir Mei, meski sudah dilonggarkan dalam beberapa tahap di bulan Juni," kata NAB, Selasa (13/7/2021).

Penurunan tingkat keyakinan bisnis tersebut membuat dolar Australia tertekan dalam 2 hari terakhir, sebelum bangkit hingga pertengahan perdagangan hari ini.

Material Download
Helpdesk
021 5227674 sekretariat.himdasun@gmail.com