20 Oct 2020

Ekonomi RI Diprediksi Tembus 5% Lagi Tahun Depan, Bisa?

News 340 views
Jakarta - 

Optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan mulai terasa. Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) menargetkan ekonomi tahun depan bisa tumbuh di kisaran 5%. Selain itu, pada kuartal IV tahun ini ekonomi nasional juga disebut akan membaik dengan banyaknya indikatot ekonomi yang mulai mengalami perbaikan.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan hal ini karena adanya indikator pemulihan ekonomi yang terus berlangsung setelah kontraksi 5,2% pada kuartal II 2020.

"Pada kuartal III dan kuartal IV akan semakin baik dari indikator mobilitas manusia secara umum, aktivitas ekonomi seperti hasil penjualan eceran meningkat hingga ekspor non migas mulai membaik," kata Perry dalam acara CMSE, Senin (19/10/2020).

Dia mengungkapkan hal-hal ini akan mendorong perekonomian dan membawa kembali ekonomi Indonesia ke jalur positif.

Selain itu angka inflasi pada 2021 diperkirakan berada di kisaran 3%, tahun ini angka inflasi rendah di level 2%. Selain itu rendahnya defisit transaksi berjalan ini juga akan mendorong perekonomian nasional.

Perry menyebutkan saat ini BI dan pemerintah berkoordinasi untuk memulihkan ekonomi nasional. Bank sentral juga berupaya menjaga stabilitas makro ekonomi di sistem keuangan dan pemerintah optimis jika ekonomi semakin membaik.

"Pemulihan ekonomi nasional terus berjalan dan ini juga untuk menjaga stabilitas makro," jelasnya.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto membeberkan sejumlah bukti bahwa ekonomi Indonesia mulai pulih dari pandemi COVID-19 memasuki akhir 2020. Pemulihan itu terlihat dari sejumlah indikator.
Pertama, indikatornya dapat dilihat dari Survei Kegiatan Dunia Usaha. Hal itu sejalan dengan kapasitas industri yang mulai tumbuh.

"Survei kegiatan dunia usaha menunjukkan adanya perbaikan kinerja kegiatan di triwulan ketiga, sejalan dengan hal ini kapasitas produksi terpakai atau utilisasi industri, penggunaan tenaga kerja juga mengalami peningkatan," kata dia.

Diyakini Airlangga, kinerja kegiatan dunia usaha akan terus mengalami peningkatan sampai Kuartal 4-2020.

Industri pengolahan yang merupakan kontributor terbesar PDB, dijelaskannya juga menunjukkan perbaikan di kuartal 3-2020, tercermin pada Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia.

"PMI daripada BI menunjukkan bahwa kinerja industri pengolahan berada pada level 44,91 di triwulan ketiga 2020 dan akan terus meningkat di triwulan keempat 2020. Aktivitas industri ini terlihat dari mulai meningkatnya impor bahan baku dan barang modal di bulan September 2020," paparnya.

"Neraca perdagangan juga mengalami surplus US$ 8 miliar di triwulan ketiga 2020. Ini juga mendukung ketahanan di sektor eksternal," sambung Airlangga.

Pemulihan juga terlihat di lingkup dunia. Hal itu berkat pelonggaran lockdown di sejumlah negara.

"Pasca pelonggaran lockdown yang terjadi di beberapa negara, ekonomi global mulai pulih melalui peningkatan aktivitas ekonomi, risiko investasi yang ditunjukkan melalui volatility index dan credit default swap (CDS) mengalami penurunan pasca peningkatan signifikan di bulan Maret yang lalu," ujarnya.

"Aktivitas sektor manufaktur global juga pulih dari penurunan tajam di bulan April, PMI di beberapa negara menunjukkan perbaikan ataupun masuk dalam range 50 di bulan September 2020," tambah Airlangga.

Material Download
Helpdesk
021 5227674 sekretariat.himdasun@gmail.com